Senin, 19 Januari 2009

Mukadimah

Assalammu'alaikum Wr.Wb.
Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan segala rahmat Nya kepada kita sehingga tepat pada bulan Januari tahun 2009 blog ini bisa terbitkan, dengan harapan dapat mempermudah mencari bahan bacaan dan bermanfaat untuk kita semua.
Selain itu juga blog ini juga tercipta untuk partisipasi dalam Lomba Pembuatan blog yang diselenggarakan PoliTeknik Harapan Bersama Tegal.
Oleh karena itu Sebagai Mahasiswa D3 TKJ Saya yang berada dalam naungan Direktorat Jendral Jaringan Pendidikan Nasional (JARDIKNAS), harus selalu berkembang dan inovatif mengikuti perkembangan era teknologi dengan tidak mengesampingkan faktor efisiensi, efektivitas dan relevansi.
Banyaknya masyarakat produktif yang putus sekolah tidak dapat melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi merupakan salah satu hal minimnya Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan mempunyai kompetensi di berbagai bidang yang sebetulnya merupakan bidang-bidang yang dapat menciptakan lapangan-lapangan kerja dan dapat memberikan penghasilan.
Untuk itu Saya mengembangkan blog ini bertujuan untuk mengenalkan lebih luas tentang diri Saya dengan harapan agar Saya dapat mengukur dan mengevaluasi diri sejauh mana Pengetahuan Saya agar dapat diterima dimata masyarakat luas.
Semoga bermanfaat, dan Selamat Membaca.

Wassalammu'alaikum Wr.Wb.

मास EYI

Selasa, 30 Desember 2008

Membangun Jaringan tanpa harddisk dengan “THINSTATION”

Thinstation adalah open source “thin client” operating system dan beberapa program yang memungkinkan komputer client terhubung ke server melalui jaringan. Thinstation dibuat berdasarkan linux, tapi user mungkin tidak akan melihat linux sama sekali jika dihubungkan secara langsung dengan Microsoft Windows Server, Cintrix server atau Unix server! User akan merasa terhubung langsung dengan server.


Thinstation juga mendukung MS Windows-only enviroment dan tidak membutuhkan pengetahuan Unix/Linux. Ini yang akan dijelaskan dalam makalah ini. Thinstation tidak memerlukan memory internal ( hd, cdrom . . . floppy drive hanya dibutuhkan saat booting, tapi dapat digantikan dengan ROM yang terdapat pada kartu jaringan), karena semua yang dibutuhkan (boot image) akan di ambil dari jaringan dan disimpan di RAM
.
Prosedur booting thin client :
- Booting menggunakan floppy disk atau Network card.
- Mencari DHCP server dari jaringan untuk mendapatkan :
o IP address untuk thin client sendiri.
o IP address dari TFTP server untuk download boot image.
o Nama dari boot image.
- Download boot image dari TFTP server .
- Download configurasi file.
- Memulai terminal server.Perlengkapan yang dibutuhkan.
Windows NT/2000/2003 server disisi server.
Komputer client dengan spesifikasi :
- Processor x86
-

RAM
RAM

: 16 MB. 32 MB recommended.
- Network : 10/100 mbps network card (mendukung kernel 2.4.x). + boot ROM
dengan standart PXE untuk booting tanpa disket.
- Mouse : Serial, PS/2, USB
.
Download ‘Prebuilt image’ file (Thinstation-2.0.2-prebuilt-NetBoot.zip)
Instalasi Server:
Proses instalasi berikut untuk booting dengan kartu jaringan dan menggunakan Microsoft Windows 2000 Server. Instal windows 2000 terlebih dahulu. Setelah windows 2000 Server terinstal langkah selanjutnya mengaktifkan Terminal Service, DHCP Server dan TFTP Server (Remote Instalation Service).Terminal Service
Langkah-langkah mengaktifkan Termial Service pada Windows 2000.
Masuk kemenu Start _ Program _ Administrative Tools _ Configure Your Server. Kemudian pilih Aplication Server di menu sebelah kiri dan klik Terminal Service. Untuk memulai instalasi, klik Start yang ada di bawah menu sebelah kanan..3
Pada diolog berikut ini, pilih Terminal Service, kemudian klik tombol Next.
Akan tampil dialog seperti dibawah ini, pilih “Application server mode” untuk mengaktifkan fitur Appliction Server pada Windows 200, kemudian klik tombol Next..4
Untuk diolag ini, bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing jaringan, secara default pilih “Permission Compatibel with Windows 200 Users”, kemudian klik tombol Next.
Setelah semua konfigurasi diselesaikan, instalasi dimulai

DHCP/BOOTP Server
DHCP Server adalah proses yang memberikan IP address dan boot-image file name ke komputer client. Langkah-langkah instalasi DHCP Server yang ada pada MS Windows 2000.
1. Masuk kemenu Start _ Program _ Administrative Tools _ Configure Your Server. Kemudian pilih Networking dimenu sebelah kiri dan klik DHCP. Pada menu sebelah kanan akan muncul Start, klik pada Start dan lanjut ke menu selanjutnya..6
2. Akan tampil dialog konfigurasi di bawah ini, pilih Network Service, kemudian klik tombol Detail. Setelah muncul dialog dibawah ini, pilih Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), kemudian klik tombol OK untuk kembali ke dialog sebelumnya. Klik tombol Next untuk melanjutkan ke langkah berikutnya.
3. Setelah langkah 2 di atas, akan dilakukan proses copy file ke server. Dibawah ini adalah untuk mengkonfigurasi DHCP Server. Sebelum masuk ke DHCP Manager pastikan Service untuk DHCP Server dalam keadaan “Start”, lihat pada Start _ Program _ Administrative Tools _ Service. Masuklah ke DHCP Manager, pilih Start _ Program _ Administrative Tools _ DHCP Manager. Konfigurasi yang diperlukan untuk pertama kali adalah mengalokasikan sejumlah IP address yang akan dipakai oleh Thin Client. Caranya adalah klik nama Server pada menu sebelah kiri, kemudian klik kanan. Klik pada “New Scope” untuk mengalokasikan IP address..7
4. Masukkan rentang IP address yang akan digunakan oleh Thin Client. kemudian, tentukan Subnet mask sesuai dengan jaringan yang digunakan, lihat conoh dibawah. Setelah dialog dibawah ini masih ada banyak dialog selanjutnya tetapi konfigurasi tersebut tidak terlalu penting, klik tombol Next untuk melanjutkan sampai dialog “New Scope Wizard” selesai..8
5. Setelah Scope baru diaktifkan, akan muncul dialog seperti di bawah ini. Pada Scope yang baru akan muncul sub tree “Address Pool”, “Address Leases”, “Reservations”, dan “Scope Options”. Pilih “Scope Options”, kemudian klik kanan, dan pilih bagian paling atas, yaitu “Configurasi Options”.
6. Dibawah ini adalah dialog untuk “Configurasi Options” pada sebuah Scope.

Ada dua option yang perlu di konfigurasi pada dialog ini :
• Option No 066 Boot Server Host Name. Isi “String Value” dengan Hostname dari TFTP Server ataupun dengan IP Address server (lebih baik)..9
• Option No 067 Bootfile Name. Isi option ini dengan nama Thin Client boot image dari Thinstation “thinstation.nbi.zpxe” (.zpxe karena kita akan booting melalui kartu jaringan PXE).
• Dibawah ini adalah bentuk dialog setelah konfigurai scope selasai. TFTP Server TFTP Server adalah proses yang yang mengirimkan thinstaion.* file ke klomputer client. Pada Windows 2000 ada dalam “Remote Installation Services”. TFTP root directory adalah direktory awal yang dikenal oleh TFTP Server , berikut langkah- langkah instalasi TFTP Server pada Windows 2000..10
1. Masuk kemenu Start _ Program _ Administrative Tools _ Configure Your
Server.

Pilih Advanced di menu sebelah kiri dan klik Optional Components. Pada menu sebelah kanan akan muncul Start klik pada “Start” dan lanjutkan ke menu selanjutnya.
2. Pilih option “Remote Installation Services” dan klik tombol Next untuk memulai
proses instalasi. Ikuti petunjuk selanjutnya sampai dengan instalasi selasai..113. Pastikan Service untuk TFTP Server dalam keadaan “Start”, lihat pada Start _ Program _ Administrative Tools _ Service. Klik kanan Trivial FTP Daemon _ klik Properties.Konfigurasi Thinstation
Masuk ke direktori C:\TFtpdRoot\ Jalankan ‘thinstation.nbi (autoextract).exe’, baca
“Licence Agreement” dan click “I Agree” untuk mengekstract ‘thinstation.nbi’ file,
ini adalah thin-client boot-image yang dibutuhkan. Ini adalah distribusi linux-mini
yang dibutuhkan untuk mensetting client.
Edit file thinstation.conf.network dan menyesuaikannya dengan konfigurasi jaringan
anda. Bagian terpenting adalah mengganti IP address di file tersebut dengan IP server
Windows, misalnya 192.168.0.254. Selain itu juga menyesuaikan resolusi monitor,
disarankan anda menggunakan 800 x 600. Perhatikan gambar berikut untuk contoh
konfigurasi :.12
Menikmati keajaiban
Pastikan semua DHCP Service dan TFTP Server dalam keadaan “Started”. Siapkan
komputer client, dan setting BIOS nya untuk booting dari cardlan. Terlihat proses
pencarian IP address dan download file thinstation.nbi. Setelah itu, dialog login
Windows 2000 Server atau Windows NT akan tampil di komputer anda.
Masukkan nama user dan password yang tentunya harus dibuat terlebih dahulu di server Windows. Dan anda bebas menikmati aplikasi Windows di komputer client. Berkat Linux tentunya….13
TroubleshootingJika thinstation.nbi.zpxe ada masalah ketika meload thinstation.nbi file dengan kartu jaringan. Cobalah ganti dengan “loader-native.nbi.zpxe” yang tedapat di directori BootPXE, copykan “loader-native.nbi.zpxe” ke directori TftpdRoot dan rename menjadi “thinstation.nbi.zpxe”. Booting kembali Thin Client

Definisi Hub, Repeater, Switch, Router

Hub dan Repeater
Alat penghubung atar komuputer, semua jenis komunikasi hanya dilewatkan oleh hub. hub digunakan untuk sebuah bentuk jaringan yang sederhana (misal hanya untuk menyambungkan beberapa komputer di satu group IP lokal)
ketika ada satu paket yang masuk ke satu port di hub, maka akan tersalin ke port lainnya di hub yg sama dan semua komputer yg tersambung di hub yang sama dapat membaca paket tersebut.

Pengunaan peralatan LAN, ternyata juga menjadi sesuatu yang sangat mempengaruhi dalam proses transfer data, selain itu juga kabel penghubung yang menjadi penghantar aliran data juga mempengaruhi cepat atau lambatnya data. Oleh karena itu ada baiknya jika kita mengenal spesifikasi masing-masing peralatan LAN yang akan di gunakan selain kabel penghubung dalam Jaringan Komputer.
Peralatan Hub dan Repeater adalah peralatan jaringan yang banyak digunakan untuk menghubungkan sebuah computer ke beberapa computer. Hub dan Repeter ini bekerja pada Physical Layer dalam model OSI. Fungsi dari Hub dan Repeater ini sederhananya adalah meneruskan paket data yang dikirim dari PC tanpa memiliki kecerdasan seperti Router yang memiliki filtering destination baik IP, MAC Address dan lain-lain sehingga hanya memiliki kemampuan meneruskan saja ke alamat yang akan dituju.
Data yang dikirim oleh sebuah computer akan disampaikan ke tujuan dengan menyebarkan berita (broadcast) ke seluruh computer yang terhubung dalam satu terminal (Hub/Repeater), akibatnya seluruh computer yang terhubung akan menerima paket data dan jika dalam waktu yang bersamaan ada computer lain yang mengirim paket data maka yang terjadi adalah crush atau tumbukan data, dan ini akan mempengaruhi kelancaran arus data dalam jaringan tersebut. Computer-computer yang berada dalam LAN yang sama akan memiliki broadcast yang sama atau yang disebut broadcast domain.

Hub dan Repeater tidak memiliki kemampuan untuk meneruskan data ke computer lain yang berada dalam broadcast domain atau network ID yang lain, oleh sebab itu IP Address yang diberikan pada computer yang berada dalam LAN yang sama biasanya memiliki network yang sama pula.

Sebagai contoh yang dimaksud dengan satu broadcast domain adalah :
PC A yang berada dalam 1 network dan 1 terminal dengan IP 192.168.1.4 sampai dengan 192.168.1.52 dengan subnet 255.255.255.0 dan PC B yang berada dalam 1 network lain dan 1 terminal dengan IP 192.168.2.6 sampai dengan 192.168.2.70 dengan subnet 255.255.255.0 maka PC A yang berada pada network 192.168.1.4 disebut 1 broadcast domain dan PC B yang berada pada network 192.168.2.6 berada pada broadcast domain yang lain.

Protokol yang digunakan adalah Ethernet IEEE 802.3 menggunakan pola aliran data Carrier Sense Multiple Access Collision Detection (CSMA-CD), dengan definisi : yaitu suatu cara computer untuk memeriksa jaringan apakah ada pengiriman data oleh pihak lain. Jika tidak ada pengiriman data maka data oleh pihak lain tersebut baru akan dikirimkan. Umumnya jaringan Ethernet dipakai hanya untuk transmisi half-duplex, yaitu pada suatu saat hanya dapat mengirim atau menerima saja.
Hub dan Repeater hanya memiliki 1 collision domain, sehingga seluruh computer yang terhubung jika salah satu port sibuk maka port-port yang lain harus menunggu.

secara sederhana fungsi HUB dan Reapeter adalah seperti diatas, semoga bermanfaat…
referensi bacaan Cisco Networking Academy Program (CCNA 1 and 2) companion Guide, ciscopress.com

Switch
Sebuah alat yang menyaring/filter dan melewatkan(mengijinkan lewat) paket yang ada di sebuah LAN. switcher bekerja pada layer data link (layer 2) dan terkadang di Network Layer (layer 3) berdasarkan referensi OSI Layer Model. sehingga dapat bekerja untuk paket protokol apapun. LAN yang menggunakan Switch untuk berkomunikasi di jaringan maka disebut dengan Switched LAN atau dalam fisik ethernet jaringan disebut dengan Switched Ethernet LANs.

Router
Alat yang bertugas untuk mengantarkan paket data dalam jaringan. router dapat digunakan jika tersambung paling tidak dengan dua jaringan yang berbeda sehingga pengaturan tersebut membutuhkan sebuah router.Router berada di sisi gateway sebuah tempat dimana dua jaringan LAN atau lebih untuk disambungkan. Router menggunakan HEADERS dan daftar tabel pengantar (Forwarding Table) untuk menentukan posisi yang terbaik untuk mengantarkan sebuah paket jaringan dan juga menggunakan protokol seperti ICMP,HTTP untuk berkomunikasi dengan LAN lainnya dengan konfigurasi terbaik untuk jalur antar dua host manapun.

Switch jaringan

Switch jaringan (atau switch untuk singkatnya) adalah sebuah alat jaringan yang melakukan bridging transparan (penghubung segementasi banyak jaringan dengan forwarding berdasarkan alamat MAC).Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada satu area yang terbatas, switch juga bekerja pada lapisan data link, cara kerja switch hampir sama seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port bridge.


Cara Kerja Switch

Switch dapat dikatakan sebagai multi-port bridge karena mempunyai collosion domain dan broadcast domain tersendiri, dapat mengatur lalu lintas paket yang melalui switch jaringan. Cara menghubungkan komputer ke switch sangat mirip dengan cara menghubungkan komputer atau router ke hub. Switch dapat digunakan langsung untuk menggantikan hub yang sudah terpasang pada jaringan.

Type Switch

Ada beberapa jenis Switch yang beredar di pasaran, yang bekerja di Layer 2 dan Layer 3 pada lapisan OSI.

ATM Switch
ISDN
ISDN (Integrated Services Digital Network) Switchn atau yang dikenal sebagai istilah Frame relay switch over ISDN yang biasanya terdapat pada Service Provider bekerja seperti halnya switch, tapi memiliki perbedaan yaitu interface yang di gunakan berupa ISDN card atau ISDN router.

DSLAM Switch
Ethernet Switch
Port uplink
Port uplink adalah sebuah port dalam sebuah hub atau [[switch jaringan]switch]] yang dapat digunakan untuk menghubungkan hub/switch tersebut dengan hub lainnya di dalam sebuah jaringan berbasis teknologi Ethernet. Dengan menggunakan uplink port, hub-hub pun dapat disusun secara bertumpuk untuk membentuk jaringan yang lebih besar dengan menggunakan kabel Unshielded Twisted Pair yang murah. Jika memang hub yang digunakan tidak memiliki port uplink, maka kita dapat menggunakan kabel UTP yang disusun secara crossover.

Type dan harga switch

Router

Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.


1. Fungsi
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).

Analogi Router dan SwitchSebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch adalah switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.

Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.

2. Jenis-jenis router
Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:

static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.
dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.

Router versus Bridge
Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address.

Lalu, kapan penggunaan bridge jaringan dilakukan dan kapan penggunakan router dilakukan? Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti halnya NetBEUI. Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan yang dituju. Dan, penggunaan router yang paling sering dilakukan adalah ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita ke Internet.

sumber : http://Blogdetik.com

Original post by http://f3bria.blogspot.com/2009/01/definisi-hubrepeaterswitch-router.html